Bendum Kritisi Soal Prestasi KONI Cimahi, Subtansinya Memang Belum Memuaskan

CIMAHI – Tidak bisa di pungkiri berbagai prestasi telah ditorehkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi, mulai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Termasuk juga KONI Kota Cimahi, terbaik di Jawa Barat dan peringkat ke -15 pada event Pekan Olahrag Provinsi (PORPROV) XIV di Ciamis 2022 lalu.

Hal tersebut bukan berarti tidak ada kekurangan dalam managerial KONI Kota Cimahi, permasalahannya terkait anggaran dana hibah yang diberikan Pemerintah belum optimal sesuai dengan anggaran yang diajukan.

Bendahara Umum KONI Kota, Cimahi Ronald Cristian SE, terkait hal tersebut angkat bicara soal anggaran dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kota Cimahi. Menurutnya, belum sepadan atau sesuai dengan tuntutan dan permintaan prestasi yang diharapkan.

“Memang benar prestasi itu harus berbanding lurus dengan anggaran yang diperlukan. Mustahil kita bisa bersaiang dengan KONIDA lain yang posisi 10 besar, jika anggaran dana hibah yang digelontorkan sangat minim. Artinya, campur tangan pemerintah Kota khususnya Kadisbudparpora yang memang sebagai stekeholder atau pengambil kebijakan sangat dominan untuk mewujudkannya,” Kata Ronal Cristian.

Baca juga :  KONI Kota Cimahi, Kembali Dapat Kunjungan KONI Yogyakarta

Minimnya Sarana Olah Raga (SOR) yang dimiliki Kota Cimahi juga berpengaruh dalam mengembangkan pembinaan atlet untuk meningkatkan prestasi dalam mencapai target. Oleh Karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Kota Cimahi juga harus turut serta dalam memikirkannya.

“Gedung KONI Kota Cimahi saja sejak berdiri pertama kali sampai sekarang kita belum punya kantor KONI yang representatif, untung saja di Cimahi masih bisa kerjasama dengan Pusat Pendidikan (Pusdik pusdik) seperti Pusdikjas, Pussenarhanud, Pusdikpom dan pusdik lainnya yang ada di Kota Cimahi, kalau tidak pasti tertinggal jauh oleh KONI daerah lain,” ungkapnya.

Kendati demikian, dirinya berpendapat bahwa sport industri dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Cimahi, dimana pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan kegiatan event yang besar otomatis berimbas pada semua aspek ekonomi dan pariwisata Kota Cimahi.

“Contoh kalau ada event pertandingan besar seperti Taekwondo, Silat, Karate, Renang dan cabor lainnya sampai 5 hari misalnya, berarti hotel-hotel bisa di sewa, kuliner meningkat, wisata penuh, otomatis memberikan kontribusi pajak ke pemerintah dan meningkatkan PAD Kota Cimahi,” kata Ronald.

Baca juga :  Tingkatkan Prestasi di PORPROV Jabar, KONI Cimahi Berikan Alat Pertandingan

Yang jadi persoalan, apakah mampu tidak Pemerintah Kota Cimahi merealisasikannya, tentunya diperlukan keberanian untuk merubah paradigma lama tersebut yakni bukan hanya hanya sekedar urun rembug, namun perlu mengambil lompatan pemikiran yang jauh ke depan dengan sikap dan kebijakannya.

“Intinya, Walikota atau Pj. Walikotanya harus benar-benar mencintai olahraga. Bukan sekedar peduli tapi hobi dan punya keinginan kuat untuk bersaing dan menciptakan prestasi,” tegas Ronal Cristian yang sering dipanggil Roni juga pernah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang Pariwisata Kota Cimahi. (Red).